MAKALAH
SEJARAH FARMAKOPE INDONESIA
DISUSUN
OLEH :
Nama
: Miftakhul Jannah
NIM
: 201310410311277
Kelas
: Farmasi F
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013/2014
Assalamualaikum Wr.wb.
Alhamdulillahirabbilalamin,
banyak nikmat yang telah Allah tetapi
sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru
sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada
terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan juduL
“SEJARAH FARMAKOPE INDONESIA””. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak
bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan
menuntun pada langkah yang lebih baik.
Meskipun
penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,
namun masih ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir
kata penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
Wassalamualaikum wr.wb
Malang
,18 Desember 2013
Penyusun,
Miftakhul
Jannah
Contents
Bagan
1.
Farmakope Indonesia edisi IV
Bagan
2.
Farmakope Indonesia edisi III
Bagan
3Farmakope
Herbal jilid 1
Tabel 1contoh isi tabel pada FI edisi
III
Bobot rata-rata isi
kapsul
|
Perbedaan bobot isi
kapsul dalam %
|
A
|
B
|
120 mg atau lebih
Lebih dari 120 mg
|
± 10%
± 7,5%
|
± 20%
±15%
|
Tabel 2Penyimpanan bobot rata-rata
dalam%
Bobot rata-rata
|
Penyimpanan obot rata-rata dalam %
|
A
|
B
|
25
mg atau kurang
26
mg sampai dengan 150 mg
151
mg sampai dengan 300 mg
Lebih
dari 300 mg
|
15%
10%
7,5%
5%
|
30%
20%
|
Tabel 3Jumlah respon dan kontras
|
Sediaan pembanding S
|
Sediaan uji U
|
Sediaan uji Z
|
Jumlah
|
Dosis
rendah
Dosis
menengah
Dosis
tinggi
|
S1
= 3320
S2
= 2850
S3
= 2484
|
U1
= 3239
U2
= 2772
U3
= 2440
|
Z1
= 3372
Z2
= 2959
Z3
= 2500
|
|
Jumlah
sediaan
Kontras
linier
Kontras
kuadrat
|
S
= 8654
LS
= -839
Qs
= 104
|
U
= 8451
Lu
= -799
Qu
= 135
|
Z
= 8831
Lz
= -872
Qz
= -46
|
Ƹ
y = 25936
Ƹ
L = -2507
Q
= 193
|
Didalam dunia kesehatan
khususnya dunia kefarmasian farmakope merupakan salah satu buku yang tidak akan
pernah terlepas dari kehidupan seorang pharmacist.
Farmakope Indonesia adalah salah satu buku standart obat yang dikeluarkan
oleh badan resmi pemerintah yang menguraikan bahan obat-obatan, bahan kimia dalam
obat dan sifatnya, khasiat obat dan dosis yang dilazimkan. Dimana buku tersebut
merupakan sebuah buku acuan atau pegangan untuk melakukan berbagai hal atau
banyak hal dalam dunia Farmasi. Jika tidak ada buku Farmakope , mungkin seorang
pharmacist atau apoteker akan kesulitan
dalam melakukan kegiatan mengidentifikasikan obat, pengambilan bahan-bahan obat
dan sebagainya.
Agar
pembaca dapat mengetahui setidaknya sejarah singkat tentang adanya buku
Farmakope Indonesia (FI).
1. Bagaimana
sejarah dari Farmakope Indonesia?
2. Bagaimana
dengan pembahasan pada Farmakope Indonesia edisi ke IV, apakah semua keterangan
pada buku Farmakope Indonesia sebelumnya termuat pada buku Farmakope Indonesia
edisi ke IV?
Sejarah
Farmakope Indonesia telah dimulai
sebelum berlakunya Undang-undang pokok Kesehatan, diawali dengan keputusan
Kongres Apoteker Indonesia (sekarang menjadi Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia).
IkatanFarmakope Indonesia jilid 1 edisi I merupakan farmakope nasional yang
telah diterbitkan untuk pertama kalinya pada tahun 1962 dan diberlakukan oleh
Menteri Kesehatan RI pada tanggal 20 Mei 1962 bersamaan pada hari Kebangkitan
Nasional, berdasarkan surat Menteri Kesehatan RI No.652/Kab/4 dan merupakan
pelaksanaan Undang-undang No.9 tahun 1960 yang mengatur tentang Pokok-pokok
Kesehatan. Dalam penyusunan farmakope jilid 1 edisi I tahun 1962 ini, panitia
Farmakope Indonesia menggunaan naskah persiapan yang diusulkan oleh ikatan
Apotheker Indonesia dengan mengacu pada Pharmacopoea Internationalis Editio
Prima yang diterbitkan oleh WHO pada tahun 1955. Dalam melaksanakan penyusunan
dan pemeliharaan Farmakope Indonesa telah mendapat bantuan yang sangat besr
dari Institut Teknologi Bandung khususnya dari departemen ilmu kimia dan ilmu
hayat.
Pada
tahun 1965 diterbitkan Farmakope Indonesia jilid II edisi 1 yang merupakan
pelengkap bagi Farmakope Indonesia jilid 1 edisi I dan pada farmakope Indonesia
edisi II ini memuat sediaan-sediaan galenika dan sediaan farmasi lainnya yang
belum dimasukkan dalam Farmakope Indonesia edisi 1 jilid I. Farmakope Indonesia
edisi II ini oleh Menteri Kesehatan diberlakukan pada tanggal 20 Mei 1965
bertepatan juga dengan hari Kebangkitan Nasional. Dalam Farmakope Indonesia
Jilid II diadakan perubahan panitia yang bersangkutan dalam pembuatannya. Untuk
menyesuaikan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan agar penerapan farmakope
Indonesia dapat lebih diperluas, maka dilakukan revisi Farmakope Indonesia
edisi II oleh panitia dengan surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.72/Kab/B
VII/70 tanggal 21 Februari 1970. Ekstra Farmakope Indonesia sebagai pelengkap
Farmakope Indonesia edisi II diterbitkan pada tahun 1974, berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.8/Kab/B.VII/72 tanggal 8 Januari 1972
dibentuk susunan panitia Ekstra Farmakope Indonesia.
Berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1858/II/SK/78 tanggal 21 September
1978 dibentuk panitia Framakope Indonesia untuk menyusun Farmakope Indonesia
edisi ke III sebagai revisi Farmakope Indonesia edisi II dan diberlakukan oleh
Menteri Kesehatan RI, berdasarkan Surat Keputusan No.395/Menkes/SK/X/79,
tertanggal 9 Oktober 1979. Dengan perkembangn ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin pesat dalam selang waktu yang relatif panjang, yaitu tahun 1979 sampai
dengan tahun 1995 kebutuhan untuk merevisi buku Farmakope Indonesia edisi ke
IIImerupakan kebutuhan yang sangat mendesak. Untuk mengantisipasi era
globalisasi yang akan terjadi dalam dunia farmasi, indonesia diharapkan dapat
menangkap peluang bersaung di pasaran bebas dunia dengan menghasilkan
produk-produk farmasi yang bermutu dan berkualitas tinggi.Oleh karena itu pada
tahun 1990 dibentuk suatu Tim Revisi Farmakope Edisi III untuk mrngkaji dasar-dasar revisi
Farmakope Indonesia edisi III.
Selanjutnya
dibentuk kembali Panitia Farmakope Indonesia
berdasarkan SK.Men.Kes. RI No. 695/ Men.Kes./SK/VIII/1992 untuk
melanjutkan penyusunan Farmakope Indonesia edisi IV yang diterbitkan pada
tanggal 19 Desember 1995.Untuk memeriksa naskah Farmakope Indonesia edisi IV
dibentuk Dewan Redaksi Farmakope Indonesia edisi IV berdasarkan SK Dir.Jen.
Pengawasan Obat dan Makanan No.HK.00.06.2.01494.
Bila dicermati
antara buku Farmakope Indonesia ke IV dengan edisi-edisi sebelumnya memiliki
banyak kesamaan . Namun Pada buku Farmakope Indonesia ke IV terdapat beberapa
revisi dan juga perubahan dari Farmakope
Indonesia edisi sebelumnya, misalnya saja kita membandingkan antara buku
Farmakope Indonesia edisi ke III dengan farmakope Indonesia edisi ke IV, bukan
hanya mengalami perubahan dari segi ukuran buku yang lebih lebar dan
panjang, pada Farmakope Indonesia edisi
ke IV juga tidak lagi dicantumkan tabel mengenai Daftar Dosis Lazim dan Dosis
Maksimum seperti yang terdapat pada buku Farmakope Indonesia edisi III . Pada
Farmakope Indonesi edisi ke IV terdapat Daftar Tabel Alkoholometrik mengenai
Tabel Bobot Jenis dan Kadar Etanol,Tabel
KesetaraanTermometrik,Tabel larutan Isotonik yang tidak terdapat pada buku
Farmakope edisi ke III. Namun diantara perbedaan kedua buku Farmakope Indonesia
baik dari edisi ke III maupun edisi ke IV secara keseluruhan saling melengkapi
antar Farmakope Indonesia satu dengan yang lainnya begitu pula dengan
edisi-edisi sebelumnya.
Walaupun buku-buku Farmakope Indonesia dari edisi I hingga
edisi IV memiliki banyak perbedaan entah itu pengurangan sub bab, atau
penambahan/revisi bab baru namun, buku Farmakope Indonesia dari edisi I hingga
Farmakope Indonesia edisi ke IV secara keseluruhan saling melengkapi antar buku
Farmakope Indonesia satu dengan Farmakope Indonesia lainnya dan semuanya sangat
berguna/bermanfaat bagi pembaca khususnya seorang pharmacist dalam menjalani bidang pekerjaannya.
Seorang yang
bergelut dibidang kefarmasian di Indonesia ini dapat dikatakan antara
pekerjaannya dan Buku Farmakope Indonesia sangat berhubungan erat bahkan tidaka
dapat dipisahkan. Oleh karena itu sangat diharapkan sebagai seorang Pharmacist baik ia pemula maupun bukan
untuk memiliki koleksi buku Farmakope Indonesia yang nantinya akan tetap
membantu dalam bidang pekerjaannya.
Farmakope Indonesia edisi III Tahun 1979
Farmakope Indonesia edisi IV Tahun 1995