ARTI LAMBANG ISMAFARSI
1. Gelas dan
Ular melambangkan nilai-nilai kefarmasian yang berorientasi pada penemuan
senyawa baru. Lambang ular digunakan karena memiliki bisa yang dapat menjadi
racun maupun obat dan gelas menunjukkan bahwa efek yang dihasilkan tersebut
bergantung pada dosisnya.
2. Buku yang
menjadi dasar kaki gelas menunjukkan bahwa farmasi berlandaskan nilai-nilai
pendidikan, begitu pula kehidupan farmasi dan organisasi ini. Posisi buku
terbuka menunjukkan bahwa para anggotanya harus terus belajar dan menimba ilmu
demi kekokohan farmasi dan ISMAFARSI.
3. IKATAN
SENAT MAHASISWA FARMASI SELURUH memiliki makna bahwa organisasi ini merangkul
Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM).
4. ISMAFARSI
dengan font yang lebih besar dibanding IKATAN SENAT MAHASISWA FARMASI SELURUH
memiliki makna bahwa Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) bersatu menjadi suatu
kesatuan, yaitu ISMAFARSI.
5. INDONESIA
berada di bagian bawah dengan bentuk agak melengkung memiliki makna bahwa
ISMAFARSI menaungi Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) seluruh Indonesia.
6. Warna
hijau yang mendominasi melambangkan ISMAFARSI adalah organisasi yang ramah,
tenang dan tidak ada pertikaian ataupun anarkisme.
7. Warna
putih pada setiap tulisannya melambangkan kesucian jiwa dan raga para farmasis,
mereka bergerak dan bekerja atas dasar ketulusan hati tanpa adanya niat buruk.
8. Dua garis
yang melingkar keseluruhan poin-poin sebelumnya, melambangkan perlindungan dari
dalam yaitu anggota-anggota ISMAFARSI dan dari luar yaitu Ikatan Apoteker
Indonesia (IAI).
9. Bentuknya
yang tidak memiliki sudut namun tidak bulat mempunyai makna bahwa organisasi
ini tidak membedakan golongan-golongan yang ada. ISMAFARSI memiliki pergerakan
yang dinamis namun terkendali.
Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia
(ISMAFARSI) yang lebih
awal dikenal dengan MAFARSI merupakan organisasi yang didirikan pada
tanggal 22 Desember 1955, di Kaliurang - Yogyakarta. Kelahiran organisasi ini dilandasi
oleh kesadaran bahwa mahasiswa farmasi Indonesia perlu menjalin komunikasi
untuk memecahkan permasalahan yang ada. Universitas Gajah Mada (UGM)
dan Institut Teknologi Bandung (ITB), pada saat itu kebetulan mempunyai masalah
yang sama (farmasi UGM pada tahun 50-an merupakan bagian dari Fakultas
Kedokteran, Kedokteran Gigi dan Farmasi ITB yang terbagi atas jurusan riset dan
jurusan apoteker, merupakan bagian dari Fakultas Teknik). Hal tersebutlah yang
kemudian dianggap menimbulkan berbagai masalah. Mahasiswa farmasi UGM maupun
ITB akhirnya sepakat untuk mendirikan MAFARSI yang saat itu merupakan suatu
organisasi mahasiswa intra universitas profesional pertama dan satu-satunya
yang ada di Indonesia. Terpilih sebagai ketua adalah Purnomo Singgih (UGM) dan
Midian Sirait (ITB), sedangkan tokoh-tokoh mahasiswa lainnya yang ikut terlibat
diantaranya adalah Marisi P, Sihombing, Sunarto Prawirosujanto, Djasman,
Sulastomo, Sardjoko dan lain-lain.
Pada masa awal berdirinya kegiatan MAFARSI berkisar
pada perjuangan untuk menyempurnakan kurikulum disamping kegiatan rutin
kemahasiswaan seperti diskusi , symposium, pengadaan diktat, dan lain-lain.
Tetapi pada tahap berikutnya, MAFARSI dipercaya terlibat dalam penyusunan UU.
Pokok Kesehatan dan UU Pokok Farmasi. Atas perjuangan MAFARSI, maka para pimpinan
perguruan tinggi farmasi ITB dan UGM mengadakan pertemuan untuk mengambil
langkah penyesuaian terhadap kurikulum masing-masing. Konsep Bachaloreat yang
mendahulukan jenjang Apoteker, baru kemudian jenjang sarjana diubah menjadi
sebaliknya. Sementara kedudukan mahasiswa di ikatan Apoteker Indonesia
diperjelas dengan sistem perwakilan dari MAFARSI. Tahun 1970, MAFARSI kembali
mengadakan kongres dan memilih Ilham Indradjaja sebagai Sekjen. Kemudian pada
periode ini kenggotaan MAFARSI merupakan lembaga Kemahasiswaan di tiap Institut
Farmasi, tidak lagi bersifat personal.
Pada tanggal 10-19 Oktober di Bukit Tinggi tercatat
peristiwa penting Organisasi MAFARSI dengan pergantian namamenjadi ISMAFARSI.
Hal ini sebagai akibat kebijaksanaan pemerintah tentang penataan kembali
kehidupan kampus, yaitu melalui Instruksi Dirjen Dikti Nomor : 002 / Int / Dj /
1978, SK Mendikbud Nomor : 0230 / J / 1979, dan peraturan pemerintah Nomor : 5
tahun 1980. Dalam kongres terakhir MAFARSI atau Munas (Musyawarah Nasional)
I ISMAFARSI terpilih Tjeptjep Syaifulrahman sebagai Sekjend. Selanjutnya dalam
Munas II terpilih Pandaan Suharno sebagai Sekjend yang karena tidak dapat
aktif, diganti oleh Muhammad Yamin hingga berlangsungnya Munas III terpilih
Paul Tetoprastawa (UGM) sebagai Sekjend. Banyak perubahan – perubahan yang
dilakukan pada MUNAS III ISMAFARSI tersebut, diantaranya adalah pembentukan
koordinator wilayah yang dibagi menjadi empat Korwil.
Kemudian pada tahun 1990 diadakan Munas IV. Munas V di
Surabaya pada tahun 1992, Munas VI diadakan di Padang. Pada tanggal 25 – 28 Mei
1998 Munas VII diselenggarakan di Ujung Pandang. Sejarah ISMAFARSI pun mencatat
Munas Luar Biasa (Munaslub) I ISMAFARSI pada September 1998 di Yogyakarta
dimana wakil Sekjend Ismiyati mengundurkan diri dan digantikan oleh Ahmad
Subagiyo (UI).
Pada masa itu, Sidang Pleno Rakernas IV yang
berlangsung di Yogyakarta pada bulan November 1998 merekomendasikan Dies
Natalis ISMAFARSI untuk diadakan bersamaan pada setiap kegiatan PIMFI (Pekan
Ilmiah Mahasiswa Farmasi) yang diawali pada Pimfi 1999 di Surabaya, serta
pembentukan Koordinator wilayah untuk meningkatkan efisiensi kinerja organisasi
dan mutu Sumber Daya Manusia ISMAFARSI di masa mendatang. Pada kegiatan pekan
ilmiah mahasiswa farmasi 1999 di Surabaya, pada September 1999 diselenggarakan
pula MunaslubII ISMAFARSI yang menetapkan dan mengesahkan Keanggotaan dari SMF
Farmasi Univesitas Setia Budi Surakarta dan SMF Farmasi Universitas Ahmad
Dahlan.
Selanjutnya pada Pekan Ilmiah Nasional (PIN) VII dan
Musyawarah Nasional (Munas) VIII di UI, Depok tanggal 24 – 29 September 2000
terpilih sebagai sekjen ISMAFARSI adalah Rahmat Saleh (Universitas Pancasila).
Pada PIN VIII dan MUNAS ISMAFARSI VIII ini menetapkan dan mengesahkan
keanggotaan dari universitas Jenderal Ahmad Yani, Universitas Sanata Darma
Yogyakarta, serta Universitas Prof. Hamka . Dan yang kembalinya UGM dalam
ISMAFARSI setelah sekian waktu tidak dapat mengikuti kegiatan ISMAFARSI.
Selanjutnya pada program kerja periode ini , antara lain : Rakernas V ISMAFARSI
di UNAIR bulan Maret 2001, PIMFI ISMAFARSI di UGM bulan September 2001 dan
PraMunas IX dan Temu Mahasiswa Farmasi di UNPAD pada Februari 2002. selanjutnya
Munas IX tanggal 8 – 13 September 2002 di Universitas Andalas – Padang.
Munas IX di Padang menyusun agenda kerja yaitu ;
Rakernas di ISTN - Jakarta, PIMFI di UNAIR – Surabaya, Pramunas di UII –
Jogjakarta, serta MUNAS X di UNHAS – Makassar.
Dalam sejarah ISMAFARSI tercatat beberapa kali
diselenggarakan Munaslub. Munaslub I – September 2001 di Jogjakarta, dimana
pertama kali konstitusi ISMAFARSI yang telah diamandemenkan dan dihasilkan pada
saat PIN VII dan Munas VIII tidak dapat terselsaikan , sehingga ISMAFARSI
periode 2000 – 2002 ini harus kembali pada konstitusi lama sebagai landasan
hukumnya dan juga sebagai pedoman kerja periode ini. Hal ini secara terpaksa
disepakati oleh seluruh peserta PIMFI saat itu. karena tidak mungkin organisasi
berjalan tampa landasan hukum yang jelas dan benar. Pada akhirnya digunakan
konstitusi periode 1998 – 2000 sebagai arah dan pedoman kerja ISMAFARSI dan
Munaslub 1 ini juga menetapkan dan mengesahkan keanggotaan Sekolah Tinggi
farmasi Bandung.
Sebagai perwujudan pengembangan jalinan kerjasama yang
lebih luas, Ismafarsi-pun mulai menjalin hubungan kerjasama dengan Organisasi
regional –Internasional. ISMAFARSI mulai menjalin hubungan kerjasama dengan
Internasional Pharmaceutical Student Federation (IPSF).
Pada Munas X di Universitas Hasanudin Makasar terpilih
saudara Mei Eko Hermanto sebagai Sekjend ISMAFARSI untuk periode 2004 -2006.
Agenda 2 tahun kedepan juga dihasilkan pada Munas ini, Rakernas diadakan di
Universitas Pakuan Bogor, Pimfi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ,
Pramunas di Universitas Ahmad Yani Bandung, dan Munas ke XI di Universitas
Muhammadiah Surakarta. Dalam kepenurusan Eko terdapat beberapa agenda yang
besar salah satunya adanya aksi masa secara nasional menyangkut kebijakan
pemerintah dalam hal pelantikan Ketua Badan POM, yang dinilai cacat hukum.
Hasil dari aksi ini, Ismafarsi diundang oleh komisi II DPR untuk berdiskusi
terkait masalah tersebut.
Pada 18 Juli 2008 kembali diadakan Munas XII dan
berhasil memilih Joko Rinanto dari Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
sebagai sekretasis jendral ISMAFARSI untuk periode 2008-2010 dan megesahkan RAKERNAS
di UI (Depok), UNPAD (Bandung) sebagai tuan rumah PIMFI, PRAMUNAS XIII di UII
(Jogjakarta), serta MUNAS XIII di UMI (Makassar). Pada periode ini ISMAFARSI
dihadapkan kepada agenda implementasi dan diusahakannya peraturan pendukung
atas konsekuensi disahkannya PP 51 Tahun 2009 dan Polemik terkait judiview
review atas disahkannya UU Kesehatan No.36 Tahun 2009. Selain itu ISMAFARSI
mendapatkan undangan oleh F-PKS di DPR RI untuk turut serta dalam pembahasan
RUU-JPH. Di akhir periode kepengurusannya ISMAFARSI periode ini sempat
menggalang kerjasama IOMS yang telah dimulai secara bilateral dengan mahasiswa
kedokteran dan akhirnya menghimpun IOMS dari keperawatan, kesmas dan JMKI.
Pada Munas XIII di Makassar terpilih Sekjend yang
baru, Redho Meisudi yang berasal dari Universitas Indonesia. Selain itu
disahkan pula STIKes BTH (Tasikmalaya) sebagai tuan rumah RAKERNAS XI, UNAIR
(Surabaya) sebagai tuan rumah PIMFI, UNHAS (Makassar) sebagai tuan rumah
PRAMUNAS XIV dan UNAND (Padang) sebagai tuan rumah MUNAS XIV. Selama
kepengurusan Sekjend 2010-2012, telah ditetapkan 3 universitas baru yang
menjadi anggota tetap ISMAFARSI yaitu Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
(IIK) Kediri, Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT)
Berlandaskan
Pola Dasar Program Kerja ISMAFARSI, maka disusun pedoman pelaksanaan program
ISMAFARSI dalam melaksanakan kegiatan menuju pada terciptanya tujuan ISMAFARSI
dengan memperhatikan visi dan misi ISMAFARSI.
I. Visi
Visi
ISMAFARSI adalah terwujudnya mahasiswa yang berperan aktif dalam bidang
kefarmasian di masyarakat.
II. Misi
Membina kerjasama mahasiswa farmasi seluruh
Indonesia melalui kegiatan kemahasiswaan.·
Menjalin kerjasama dengan seluruh organisasi
profesi dan organisasi mahasiswa kesehatan lainnya.·
Memajukan dunia farmasi di Indonesia dalam
bidang pendidikan.·
Berperan aktif dalam perumusan dan pelaksanaan
kebijakan kesehatan pada umumnya dan dibidang farmasi khususnya.·
ISMAFARSI (Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh
Indonesia) adalah organisasi mahasiswa yang terdiri dari lembaga-lembaga
kemahasiswaan dari institusi farmasi di Indonesia dan merupakan organisasi
intra universitas yang berbasis keprofesian, bertujuan untuk menyatukan opini
dan ajang silaturahmi mahasiswa farmasi. Semenjak pertama kali dibentuk pada
tahun 1955, kini ISMAFARSI beranggotakan 60 institusi farmasi di seluruh
nusantara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar